Buah Rambutan Buah Silaturrahim

Sabtu sore, hari yang cerah untuk silaturahim. Target operasi silaturrahim hari ini adalah saudara sepupu (putra dari kakaknya ayah) yang bernama mas Sukarni di daerah Karanglo-Malang. Jujur saja, sejak saya di Malang saya baru silaturrahim ke saudara saya ini 3x. Jadi sangat jarang sekali. Bahkan yang terakhir saya silaturrahim ke sana waktu memberikan undangan walimatul ‘ursy pernikahan saya sekitar 1,5 tahun yang lalu. Sebetulnya saya merasa bersalah karena setiap pulang kampung saya selalu ditanyain “gak pernah main ke rumah Mas Sukarni?”.

Hari ini saya sengaja mengajak Istri dan Arfa untuk ikut silaturrahim ke Mas Sukarni. Sekitar pukul 14.00 kami berangkat dari Sawojajar dan terlebih dahulu mampir ke daerah Galunggung dan Soekarno Hatta untuk mengantar pesanan Yoghurt terlebih dahulu. Seperti biasa, weekend jalanan sangat ramai. Bahkan di daerah Arjosari sampai Karanglo jalanan macet dipenuhi pengguna jalan yang sedang berlibur atau keluar kota atau yang datang berlibur ke daerah Malang. Selama di perjalanan Arfa tertidur lelap. Hingga pukul 15.30 perjalanan kami sampai di rumah Mas Sukarni.

“Assalamu’alaikum” kami ucapkan salam sekaligus memanggil penghuni rumah. setelah beberapa menit kemudian ada sambutan dari dalam rumah sekaligus membukakan pintu buat kami “Wa’alaikumussalam”. Ternyata yang membukakan pintu si Mudah, putri mas Sukarni dan tidak lama kemudian Mas Sukarni keluar menyambut kedatangan kami.

Di sana kami hanya bisa bertemu dengan mas Sukarni dan Mudah, karena istri dan anaknya yang kecil masih di luar rumah. Setelah bertanya tentang kabar keluarga, perbincangan kami semakin hangat dan sesekali ada guyonan-guyonan khas keluarga. Setelah itu mas Sukarni mengajak saya untuk memetik buah rambutan di samping rumah. Dengan tangga dan galah seadanya mas Sukarni mengambil buah rambutan dari pohonyang agak tinggi dan saya yang bertugas mengambil buah yang sudah dijatuhkan dan sesekali mencicipinya. Hmmm, “enak sekali rambutan ini mas, jenis apa?” tanyaku untuk mengiringi aktivitas ku memakan buah rambutan di bawah pohon. Mas sukarni menjawab dari atas “jenis aceh rabi’ah”. Ooo, ternyata ada juga jenis rambutan rabi’ah. mungkin ada juga jenis markonah he. Hanya sebentar saja ternyata plastik ku sudah penuh dengan rambutan “sudah mas, udah banyak” ucapku. dan mas Sukarni bilang “gak apa-apa ntar sambil ada yang dibawa pulang”. Setelah petik buah rambutan selesai, kami melanjutkan obrolan di ruang tamu sampai kami pamit pulang. Pukul 17.30 kami pulang dengan membawa buah rambutan. Buah rambutan buah silaturahim….

Tinggalkan komentar